top of page
  • Writer's pictureArikah Mayari

Bagaimana bisa bentuk Bulan berubah-ubah setiap malam ? Ayo kita cari tahu bersama !




‘Suatu malam Ica menatap langit, Dia melihat Bulan yang berbentuk seperti lengkungan senyum. Dua minggu kemudian, saat kebetulan ia menatap Bulan kembali, bentuknya tidak sama seperti sebelumnya, kali ini bulat sempurna bersinar sangat indah.’


Kamu pelajar sekolah dasar ? bingung mengapa bulan bentuknya berubah setiap malam? Kamu akan menemukan jawabannya disini. Selamat membaca.


Bulan merupakan benda langit yang memiliki posisi sebagai satelit alami Bumi. Bulan memiliki diameter 0.25 atau seperempat dari diameter Bumi. Memiliki massa satu per delapan dari massa Bumi. Meskipun Bulan tampak bercahaya, sebenarnya Bulan tidak memiliki dan memancarkan cahayanya sendiri, melainkan memantulkan cahaya yang diterimanya dari sinar Matahari. Jarak Bulan yang lebih dekat jika dibandingkan dengan jarak Matahari dari Bumi menjadikan ukuran Bulan dan Matahari tampak mirip. Setiap saat Bulan bergerak berotasi dan mengelilingi Bumi sesuai dengan porosnnya. Dari gerakan rotasi dan revolusinya itu, Bulan mempunyai pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya :


Pasang surut air laut

Pengertian dari Pasang sendiri adalah suatu keadaan dimana air laut di suatu wilayah lebih banyak dan tampak tumpah ruah. Sedangkan pengertian Surut adalah suatu kondisi air laut lebih sedikit dan tampak menyurut atau hilang sementara.

Pasang surut terjadi karena air laut tertarik oleh gravitasi Bulan. Letak Bulan dengan Bumi yang lebih dekat apabila dibandingkan dengan letak Matahari membuat gaya gravitasi Bulan lebih besar pengaruhnya terhadap pasang surut air laut daripada pengaruh gravitasi Matahari.


Bulan menjadi sumber cahaya alami saat malam hari

Bumi yang berotasi sekaligus berevolusi mengelilingi Matahari, ada kalanya sebagian sisinya terpampang ke Matahari, sedangkan sebagian lainnya membelakangi Matahari.

Sisi yang tidak menghadap Matahari tidak dapat menerima paparan sinar Matahari, sehingga bagian ini menjadi gelap atau disebut juga malam hari. Di malam hari Bumi mendapatkan cahaya dari Bulan, Bulan memantulkan pancaran cahaya dari sinar Matahari.


Gerakan rotasi dan revolusi Bulan juga mengakibatkan gerhana, baik gerhana Bulan maupun gerhana Matahari

Saat posisi Bumi, Bulan, dan Matahari tepat lurus, maka akan terjadi fenoena alam yang disebut gerhana. Dinamakan gerhana Matahari ketika, posisi Bulan tepat lurus menutupi Matahari, gerhana Matahari paling singkat terjadi hanya beberapa menit, sekitar 3 menit saja, dengan durasi terlama satu jam untuk gerhana Matahari cincin.

Gerhana Bulan terjadi saat Bumi berada tepat di tengah-tengah antara Bulan dan Matahari. Lama waktu gerhana Bulan bisa berjam-jam.

Bulan menjadi acuan dalam penanggalan tahun Hijriah

Satu kali revolusi Bulan terhadap Bumi memakan waktu 29 hari 12 jam 44 menit, atau 29,5 hari. Oleh manusia, khususnya umat Islam menjadikan Bulan sebagai acuan dalam menghitung satuan tahun Hijriyah (Qomariyah) yang tiap bulannya mengikuti siklus fase Bulan. Sehingga dalam satu bulan bisa 29-30 hari.


Terakhir, yang akan penulis bahas adalah tentang fase Bulan. Bagaimana bisa setiap malam Bulan memiliki tampak yang berbeda-beda? Apakah Bulan memang bisa berubah bentuk? Atau dikarenakan faktor lain?


Sebab Bulan tampak berubah-ubah bentuk akibat dari revolusi Bulan terhadap Bumi serta revolusi Bumi terhadap Matahari. Dua benda langit ini terus bergerak sesuai orbitnya.Pada suatu fase bulan tepat menghadap matahari. Sehingga, sisi gelap bulanlah yang terlihat dibumi. Fase ini disebut dengan Bulan mati karena bulan tidak terlihat karena tidak memantulkan cahaya ke Bumi.


Seiring gerak bulan mengelilingi Bumi intensitas cahaya Matahari yang diterima dan dan dipantulkan Bulan juga berubah. Sedikit demi sedikit, mulai dari tampak seperti sabit, setengah lingkaran, tiga perempat, hingga bulan memantulkan cahaya matahari membentuk lingkaran penuh atau purnama. Ketika fase purnama terjadi diartikan telah mencapai tengah bulan atau dihitung tanggal 15.


Setelah fase purnama, pada malam-malam berikutnya, penampakan bentuk Bulan akan sedikit-sedikit berkurang menjadi setengah, menjadi sabit kembali, sampai kemudian kembali ke penampakan awal, yaitu bulan mati. Dan penghitungan Bulan memasuki bulan baru.


Dalam Al Quran surah Al Insyiqaq ayat 18 Allah سبحانه و تعالى berfirman :

وَالۡقَمَرِ اِذَا اتَّسَقَۙ ۱۸

Artinya : ‘Dan dengan Bulan apabila jadi purnama’

Ayat ini menunjukkan bahwa Bulan memiliki fase bentuk, mulai dari sabit hingga purnama (bentuknya membulat dan cahayanya tampak penuh). Bulan purnama akan terlihat jelas dan indah saat malam cerah dan tidak berawan. Pada zaman dahulu, perumpamaan menggunakan purnama melambangkan sesuatu yang sangat indah. Kerupawanan nabi Muhammad , oleh penduduk Madinah diumpamakan sebagai purnama, perumpamaan ini dijadikan syiir dan dibaca dan dilagukan pada diba’ hingga saat ini .

Akhirnya, sekarang kamu sudah tau mekanisme bagaimana bulan bisa tampak berubah bentuk setiap malam. Terus semangat untuk mencari ilmu dan melakukan kebaikan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetauanmu.

Author : Arikah Mayari

Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA MI/SD yang diampu oleh Dr. Binar Kurnia Prahani. Selesai ditulis pada tanggal 3 Mei 2019 (Semester 2)

Pernah di post di educenna.com

27 views
bottom of page